Nats: Tetapi hari ketujuh adalah hari Sabat Tuhan, Allahmu; maka
jangan melakukan sesuatu pekerjaan ... (Keluaran 20:10)
Seorang gadis menelepon temannya, karena mobil yang dikendarainya
mogok. Tak lama kemudian, teman yang diteleponnya itu datang.
"Mungkin kamu kehabisan bensin," ujarnya. "Tidak mungkin," kata si
gadis, "aku baru saja mengisi bensin. Tadinya mobil ini berjalan
lancar. Namun saat menuruni bukit, ia tersendat-sendat. Lalu
terdengar bunyi keras, dan mesinnya mati." Lalu temannya bertanya,
"Kapan terakhir kali kamu mengganti oli?" Gadis itu tampak bingung.
"Ganti oli? Apa maksudmu?" Rupanya, sejak membeli mobil itu dua tahun
lalu, oli mobilnya tak pernah diganti. Ia bahkan tidak tahu bah-wa
itu perlu!
Mesin mobil yang terus bekerja tanpa diberi pelumas, lama-lama pasti
rusak. Begitu pula manusia yang terus bekerja tanpa rekreasi dan
istirahat, tak bisa hidup sehat. Itu sebabnya Allah menciptakan
Sabat, hari untuk beristirahat. Kita perlu menyediakan satu hari
seminggu untuk berhenti bekerja. Jika memiliki karyawan, mereka pun
perlu kita beri kesempatan beristirahat. Beristirahat bukan berarti
pasif, diam seharian. Tidak! Istirahat yang dimaksud adalah rekreasi.
Kata 'rekreasi' (re-creation) menunjukkan saat di mana diri kita
dicipta ulang, diperbarui dan disegarkan, sehingga siap lagi
menghadapi tugas seminggu ke depan dengan semangat baru. Rekreasi
terjadi saat jiwa kita diperbarui oleh Tuhan dalam ibadah, juga saat
kita mengakrabkan diri dengan sesama di hari Sabat. Itu sebabnya
setiap minggu kita perlu beribadah di gereja.
Jika akhir-akhir ini Anda mengalami kejenuhan, izinkan saya bertanya,
"Kapan terakhir kali Anda benar-benar merayakan Sabat?" --JTI
ORANG RAJIN TAHU KAPAN HARUS MULAI
ORANG BIJAK TAHU KAPAN HARUS BERHENTI