Thursday, February 21, 2008

ALLAH NAMA SIAPA?

Bulan Desember 2007 dunia dikejutkan keputusan Pemerintah Malaysia yangtidak memperpanjang izin terbit 'The Herald,' berita mingguan gerejaKatolik, alasannya 'The Herald' menggunakan nama 'Allah' untuk menyebutTuhan dan nama itu dianggap nama tuhannya agama Islam. Pada akhir Desemberizin itu kemudian diberikan, namun penggunaan nama Allah tetap dilarang.Fanatisme kepemilikan nama 'Allah' juga pernah dilontarkan sekelompok kecilmasyarakat di Indonesia namun karena tokoh-tokoh muslim menyadari bahwaklaim itu tidak berdasar maka kemudian dilupakan.Sungguh menarik untuk dicermati, karena akhir-akhir ini, lagu 'RasaSayange,Angklung, bahkan Reog Ponorogo' dianggap milik Malaysia, dan kini nama'Allah' bahasa Arab di klaim pula sebagai milik orang Malaysia, padahalorang Arab sendiri yang memiliki bahasa itu tidak mempersoalkannya dan nama'Allah' bersama digunakan baik oleh orang berbahasa Arab yang beragamaYahudi, Kristen, maupun Islam. Injil pertama dalam bahasa Melayu (CornelizRuyl, 1629) sudah menulis nama 'Allah' didalamnya empat abad yang lalu.Nama 'Allah' adalah nama untuk menyebut Tuhan semitik dalam bahasa Arab,dan nama ini sudah disebut jauh sebelum agama Islam hadir di abad-VII,sedinikehadiran bahasa Arab. Agama Semitik (Yahudi, Kristen, Islam) berasal darirumpun keturunan Sem. Arphaksad adalah putra Sem yang menurunkan bangsaIbrani (dikaitkan nama Eber cucu Arphaksad), dan Aram putra Sem menurunkanbangsa Aram dan Arab. Dalam hal bahasa, Aram lebih dahulu mengembangkanbahasanya dan nenek moyang bangsa Ibrani mengembangkan bahasa Ibrani denganberakulturisasi dengan bahasa Kanani dan Amorit dan menggunakan abjadKananikuno (Funisia) yang kemudian berkembang dalam bentuk bulat karena pengaruhbahasa Aram.Abraham berasal dari Mesopotamia dan berbahasa Aram, setelah hijrah kePalestina, Ishak anaknya mengawini iparnya Ribka, saudara Laban yangtinggaldi Mesopotamia, Laban dicatat Alkitab sebagai orang Aram berbahasa Aram(Kejadian 31:20,47). Yakub, putra Ishak dan Ribka, mengawini Lea dan Rachelanak-anak Laban yang berbahasa Aram juga. Jadi orang Israel (keturunanYakub) mengikuti bahasa Aram bahasa nenek dan ibu mereka. Alkitab menyebutorang Israel adalah keturunan Aram (Kejadian 25:5).Ensiklopedia Islam (Cyrill Glasse, hlm.49-50) menyebut bangsa Arab adalahmasyarakat Semit keturunan Quathan (Joktan, anak Eber) dan juga Adnan(hlm.12-13) yang menurunkan keturunan Ismael (putra Abraham), jadi bangsaArab merupakan keturunan Semitik, Ibranik dan Abrahamik juga.Bahasa Arab berasal bahasa kuno Aram dan aksaranya merupakan perkembangandari aksara Nabatea Aram.Nama Tuhan 'El' (Il) sudah lama dikenal di Mesopotamia, dan dalam dialekAram nama itu disebut 'Elah/Elaha (atau Alah/Alaha),' di Israel disebut'El/Elohim/Eloah,' dan dalam bahasa Arab disebut 'Ilah/Allah.' Kata sandangdifinitif dalam bahasa Aram adalah 'Ha' yang diletakkan di belakang kata,dalam bahasa Ibrani diletakkan di depan (Ha Elohim), sedangkan dalam bahasaArab kata sandang ditulis 'Al' diletakkan di depan (Al-Ilah). Jadi baikEl/Elohim/Eloah, Elah/Elaha, dan Ilah/Allah menunjuk kepada TuhanMonotheisme Abraham yang sama, baik sebagai nama pribadi maupun sebutanuntuk ketuhanan.Di Israel, nama 'El/Elohim' adalah nama Tuhan sebelum nama 'Yahweh'diperkenalkan kepada Musa (Keluaran 6:1-2), itulah sebabnya sebelumKeluarantidak ada nama orang yang diberi identitas nama 'Yahweh' (seperti Eli'yah')tetapi nama 'El' (a.l. Metusael, Ismael, Israel), dan sekalipun nama Yahwehsudah diperkenalkan, nama El tetap digunakan sebagai nama diri Tuhan. 'El,elohe Yisrael' (Kejadian 33:20;46:3) disetarakan dengan 'Yahweh, eloheYisrael' (Keluaran 32:27; Yoshua 8:30). Dalam Perjanjian Lama, namaElah/Elaha sudah ada dan ditulis pada abad-VI sM dalam kitab Esra yangditulis dalam bahasa Aram dengan aksara Ibrani 'Elah Yisrael' (AllahIsrael,5:1; 6:14). Dalam Alkitab Aram Siria (Peshita) digunakan nama Elah/Elahajuga.Setelah berkembangnya bahasa Arab, nama itu menjadi Ilah/Allah, danorang-orang Yahudi yang berbahasa Arab dan orang Arab yang mengikutikepercayaan Yahudi juga menggunakan nama Allah itu. Pada jemaat Kristenpertama sudah ada orang Arab yang percaya dan menyebut nama Tuhan dalambahasa mereka sendiri (Kisah 2:8-11, yang tentunya 'Allah'), dan rasulPaulus menyebut "Hagar adalah gunung Sinai di tanah Arab' yang melahirkananak darah daging Abraham (Galatia 4:21-31).Pada masa jahiliah pra-Islam, sebutan 'Allah' pernah merosot dan jugaditujukan kepada Dewa Bulan/Air (di kalangan Ibrani, nama 'Yahweh' dan'Elohim' juga pernah merosot digunakan untuk menyebut berhala Anak LembuEmas; Keluaran 32:1-5;1Raja 12:28), namun Arab Hanif termasuk sukuIbrahimiyah dan Ismaeliyah tetap mempertahankan nama Allah sebagai namadiriTuhan Abraham. Bahkan sebelum kelahiran agama Islam, nama Allah digunakandalam pengertian nama diri Tuhan. Ensiklopedia Islam menyebutkan:"Gagasan tentang Tuhan Yang Mahaesa yang disebut dengan nama Allah, sudahdikenal oleh bangsa Arab kuno, Ajaran Kristen dan Yudaisme dipraktekkan diseluruh jazirah." (hlm.50)."Nama "Allah" telah dikenal dan dipakai sebelum Alquran diwahyukan;misalnyanama Abd. Al-Allah (hamba Allah), nama ayah Nabi Muhammad. Kata ini tidakhanya khusus bagi Islam saja, melainkan ia juga merupakan nama yang olehumat Kristen yang berbahasa Arab dari gereja-gereja Timur, digunakan untukmemanggil Tuhan." (hlm.23)Dalam Al-Quran beberapa kali disebutkan bahwa nama Allah digunakan bersamaoleh Umat Yahudi, Kristen dan Islam. Nabi Muhammad mengakui pada masahidupnya sudah ada orang Yahudi dan Kristen yang menggunakan nama Allah.Dalam Al-Quran tertulis:"(Yaitu) orang-orang yang diusir dari negerinya, tanpa kebenaran, melainkankarena mereka mengatakan: Tuhan kami Allah, Jikalau tiadalah pertahananAllah terhadap manusia, sebagian mereka terhadap yang lain, niscayarobohlahgereja-gereja pendeta dan gereja-gereja Nasrani dan gereja-gereja Yahudidanmesjid-mesjid, di dalamnya banyak disebut nama Allah. Sesungguhnya Allahmenolong orang yang menolong (agama)Nya. Sungguh Allah Maha kuat lagiMahaperkasa." (Mahmud Yunus, Tafsir Quran Karim, QS.22:40).Menarik untuk diketahui bahwa pada abad yang sama kelahiran agama Islam,terjemahan 'Injil Muqqadas' dalam bahasa Arab (643) sudah memuat nama'Allah.' Pada abad sebelum Islam, inskripsi kalangan Kristen 'Ummal-Jimmal'menulis 'Allahu Ghafran' (Allah yang mengampuni) dan 'Inskripsi Zabad'(512)diawali ucapan 'Bism al-ilah' (Dengan Nama Allah, dalam kitab Esra 5:1tertulis 'Beshum Elah' Yisrael). Satu abad sebelum ayah Nabi Muhammadlahir,dalam Konsili Efesus (431) hadir uskup Arab Haritz bernama 'Abd Al-Allah.'Dalam penemuan arkeologis tua lebih dari satu milenium sebelum kelahiranIslam ternyata 'nama Allah' sudah disebutkan sebagai nama diri dalambeberapa inskripsi yang ditemukan. Artikel 'Allah Before Islam' dalam 'TheMuslim World' (Vol.38, 1938, hlm. 239-248) mencatat bahwa suku-suku Arabkuno 'Lihyan' dan 'Thamudic' yang bermukim di Jazirah Arab bagian Utara,meninggalkan inskripsi bertuliskan banyak nama 'Allah' sebagai nama diri.Pendahulu suku 'Lihyan' adalah suku 'Dedan' yang dalam Alkitab disebutkansebagai keturunan Ketura, isteri Abraham (Kejadian 25:1-3). Kita mengetahuibahwa bahasa Arab diturunkan dari bahasa Nabatea Aram dimana nama Tuhandisebut 'Allaha.' Maka konsekwensinya, nama 'Allah' tertuju pada 'Allah'Abraham yang cikal-bakalnya adalah EL (el - ela - elah) atau IL (il - ila -ilah) semitik.Dapat dimengerti mengapa agama-agama semitik sebelum Islam di kalanganberbahasa Arab sudah lama menggunakan nama 'Allah.'Jadi, nama Allah bukan nama Islam tetapi nama Arab untuk menyebut TuhanAbraham dan El/Il semitik.Kini di negara-negara Arab, baik orang Yahudi, Kristen maupun Islam yangberbahasa Arab, semuanya menggunakan nama Allah tanpa masalah. BambangNoorsena yang fasih berbahasa Arab dan pernah belajar selama dua tahun diKairo menyebutkan, bahwa di Kairo kota lama, dipintu gereja Al Mu'alaqqahditulis 'Allah Mahabah' (Allah itu kasih) dan di pintu lainnya 'Ra'isual-Hikmata Makhaafatu Ilah' (Permulaan Hikmat adalah Takut kepada Allah).Sinagoga 'Ben Ezra' menyebut bahwa dahulu disitu Rabbi 'Moshe ben Ma'imun'menulis buku 'Al Misnah' dan 'Dalilat el-Hairin' dalam bahasa Ibrani danArab dimana 'El/Elohim' diterjemahkan 'Allah.'Kini ada 29 juta orang berbahasa Arab yang beragama Kristen dan semuanyamenyebut nama 'Allah,' dan di kalangan ini beredar empat versi Alkitabberbahasa Arab yang menggunakan nama 'Allah.' Maka dari sini jelas bahwabagi orang-orang Arab penganut Yahudi, Kristen, dan Islam, nama Allahdigunakan bersama tanpa rasa curiga sebab mereka menyadari bahwa semuamempercayai Allah Abraham yang sama, sekalipun tidak disangkal adanyaperbedaan aqidah yang dipercayai oleh masing-masing mengingat ketiganyamemiliki kitab suci yang berbeda. Olaf Schuman teolog Kristen yang tigatahun mengajar dan belajar di Universitas Al Ashar, Mesir, mengemukakanbahwa:"Memang tidak dapat disangkal adanya suatu masalah. Namun yang menjadimasalah ialah soal dogmatika atau 'aqidah,' sebab tiga agama surgawi itumempunyai faham dogmatis yang berbeda mengenai Allah yang sama, baikhakekatnya maupun pula mengenai cara pernyataannya dantindakan-tindakannya." (Keluar Dari Benteng Pertahanan, hlm. 175).Dalam terjemahan Alkitab ke bahasa Melayu, sejak awal nama Allah sudahdigunakan. Daud Susilo, konsultan United Bible Societes, menulis:"Dalam terjemahan bahasa Melayu dan Indonesia, kata 'Allah' sudah digunakanterus menerus sejak terbitan Injil Matius dalam bahasa Melayu yang pertama(terjemahan Albert Corneliz Ruyl, 1629). Begitu juga dalam terjemahanAlkitab Melayu yang pertama (terjemahan Melchior Leijdekker, 1733) danAlkitab Melayu yang kedua (terjemahan Hillebrandus Corneliz Klinkert, 1879)sampai saat ini." (Forum Biblika, LAI, No.8/1998, hlm. 102)Alkitab berbahasa Melayu di Malaysia terbitan The Bible Society of Malaysiajuga menggunakan nama 'Allah.' (Hal seperti itu dilakukan dalampenerjemahanAl-Quran ke dalam bahasa Inggeris dimana nama Arab 'Allah' diterjemahkan'God' dalam bahasa Inggris).Dalam Alkitab dalam bahasa Indonesia, nama 'Allah' tetap digunakanmelanjutkan Alkitab Melayu itu, karena di Indonesia,kata 'Allah' sudah lamamenjadi bagian kosa kata bahasa Indonesia, karena itu di Indonesiapenggunaannya sebagai nama 'Tuhan Yang Mahaesa' agama-agama Abraham/Ibrahimadalah umum.Bila bangsa Arab pemilik bahasa Arab tidak mempermasalahkan penggunaan nama'Allah' oleh agama-agama semitik, maka seyogyanya bangsa-bangsa non-Arabjuga tidak mempermasalahkannya, karena bukan bahasa mereka. Kesamaan nama'Allah' yang disembah ketiga agama Semitik bisa menjadi perekat, bahwaketiganya sebenarnya bersaudara. Yang perlu disadari adalah bagaimana dalamkeeksklusifan iman sesuai ajaran kitab suci masing-masing, agama bisadiamalkan dengan damai dan toleransi.