Carolina Reyes, koordinator rubrik koran kampus Western Washington
University, menengarai adanya penyakit sosial bernama "affluenza"
(affluence-bahasa Inggris: kemakmuran) yang menjangkiti masyarakat
negara maju. Saat orang memiliki harta benda dan berbagai kemudahan
hidup, mereka cenderung menjalani hidup yang konsumtif dan mengejar
kenikmatan bagi diri sendiri. Namun, dari situ ternyata timbul
berbagai penyakit seperti obesitas, diabetes, jantung koroner,
hipertensi, stroke, dan sebagainya, yang dapat berakibat fatal.
Setiap orang percaya dipanggil untuk tidak menjadi serupa dengan
dunia ini dan mengalami pembaruan budi, sehingga dapat mengetahui
kehendak Allah; apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang
sempurna (Roma 12:2). Oleh karena itu, sekalipun kecenderungan hidup
konsumtif mulai menjalar di sekitar kita, marilah kita memohon
pertolongan Allah agar dapat mengambil sikap yang berbeda. Sikap
yang tidak hanya mengejar kenikmatan duniawi bagi diri sendiri,
tetapi juga mau menyatakan kasih Allah dengan berbagi berkat kepada
yang lemah dan membutuhkan. Hidup menjadi saluran berkat Tuhan bagi
sesama dan tidak hanya menikmatinya sendiri. Firman Tuhan
mengingatkan tentang kewajiban kita untuk menanggung kelemahan
mereka yang tidak kuat dan jangan hanya mencari kesenangan diri
sendiri (Roma 15:1).
Mari kita bermurah hati kepada mereka yang membutuhkan, agar sebagai
anak-anak Allah kita tampil secara berbeda dengan dunia ini dan
terhindar dari "affluenza" yang dapat menyebabkan berbagai penyakit
jasmani dan rohani -NDA
KEMURAHAN HATI MERUPAKAN TANGGAPAN TERBAIK
ATAS BERKAT YANG TELAH KITA TERIMA DARI TUHAN