Planet Mars selama ini diakui banyak memiliki kesamaan dengan Bumi baik dari ukuran, sifat fisik, maupun struktur permukaannya. Para ilmuwan, karenanya, selama bertahun-tahun berusaha mengungkap apakah ada kehidupan di sana-- setidaknya pernah ada--dan kemungkinan untuk dihuni manusia.
Pengiriman Phoenix Mars Lander (PML) adalah salah satu upaya untuk mengungkap rahasia tersebut. Tak heran biaya berjuta dollar AS dihabiskan untuk mengirimkan wahana yang membuthkan waktu 10 bulan untuk sampai ke sana.
Phoenix Mars Lander akhirnya sukses mendarat di kutub utara Mars, Senin (26/5) pagi WIB, untuk menggali lapisan es yang diduga kuat ada di bawah permukaannya. Kutub Utara planet merah tersebut sama-sama memiliki kondisi yang ekstrim seperti kutub utara Bumi, namun ada perbedaan yang cukup signifikan di antaranya keduanya.
"Kutub-kutub di Mars lebih mirip Antartika," ujar James Head, pakar geologi planet-planet dari Universitas Brown. Kawasan tersebut sangat kering dan dingin. Antarctic Dry Valleys adalah daerah di kutub selatan Bumi yang paling mirip kondisi permukaan Mars.
Kutub Utara Mars lebih mirip kutub selatan Bumi daripada kutub utara Bumi karena keduanya sama-sama daratan berbatu yang dilapisi es. Sementara kutub utara Bumi sebagian besar merupakan lautan luas yang membeku.
Dari hasil analisis foto satelit, ketebalan lapisan es yang melapisi kutub utara Mars diperkirakan juga sama dengan lapisan es Antartika. Masing-masing sekitar antara dua hingga tiga kilometer.
Namun, materi yang menyusun es di Bumi dan Mars berbeda. Jika es di kutub Bumi merupakan air yang membeku, di Mars merupakan campuran antara air dan karbon dioksida beku--seperti es kering yang dipakai untuk menyimpan es krim di toko swalayan.
Jika Anda berpikir bahwa kutub Bumi dingin sekali, kutub Mars jauh lebih dingin. Suhu permukaannya saja 150 Kelvin atau -125,15 derajat Celcius. Bandingkan dengan suhu minimum di kutub selatan Bumi sekitar -65 derajat Celcius atau di kutub Utara yang hanya -45 derajat Celcius.
Kutub Utara Bumi dihuni beruang kutub, anjing laut, srigala kutub, beberap jenis burung laut dan ikan. Kutub selatan Bumi juga dihuni penguin, berbagai jensi burung, dan paus. Sementara di kutub Mars belum ada kehidupan yang ditemukan sejauh ini, seperti kawasan lainnya yang bersuhu lebih hangat.
Namun, para ilmuwan masih meyakini kemungkinan adanya kehidupan atau jejak kehidupan di kutub Mars. Tujuan utama pengiriman Phoenix adalah mengungkap misteri tersebut.
Wilayah kutub baik di Bumi maupun Mars adalah kawasan yang menantang untuk dijelajahi. Antartika baru dilihat manusia untuk pertama kalinya tahun 1820-an dan baru dijamah tahun 1890-an. Belum ada pemukiman yang dibangun di Antartika dan baru tim-tim peneliti yang tinggal di stasiun-stasiun penelitian, antara lain Stasiun McMurdo. Kutub Utara Bumi jauh lebih ramai karena sudah banyak pemukim Eskimo di sekitarnya.
Meski belum ada manusia yang menginjakkan kaki di Mars, rencana pengiriman wahana berawak ke sana sudah disiapkan NASA. Pada Juli 1965, NASA telah mengirim wahana ruang angkasa Mariner 4 yang menjadi satleit pertama mengorbit Mars dan mengambil foto dari dekat. Sepuluh tahun kemudian, Juli 1976, wahana Viking 1 dikirim NASA untuk mendarat di permukaan Mars. Sejak saat itu sudah ada beberapa wahana pengorbit yang dikirim seperti Mars Reconnaissance Orbiter, Odyssey, dan Mars Express. Dua robot kembar, Spirit dan Opportunity, masih aktif menjelajahi Mars hingga kini.
Kehadiran Phoenix diharpakan dapat mengungkap lebih banyak perbedaan antara Mars dan Bumi. Namun, di balik perbedaan tersebut mungkin akan diketahui pula apakah ada kesamaan yang signifikan yang ditunggu-tunggu hingga kini, yakni bentuk kehidupan. Tunggu saja!
WAH
Sumber : SPACE.COM