Saturday, March 8, 2008

Terpeleset Kulit Jeruk

Pada tahun 1911, Bobby Leach, seorang stuntman, terjun di air terjun
Niagara dalam sebuah tong baja yang dirancang khusus. Ia selamat dan
hanya mengalami cedera ringan. Kisah keberaniannya menjadi buah
bibir di mana-mana. Beberapa tahun kemudian, Bobby Leach diberitakan
meninggal dunia di New Zealand. Penyebabnya "sederhana". Saat
berjalan kaki di New Zealand, ia terpeleset kulit jeruk. Jatuh.
Patah kaki parah. Akhirnya meninggal karena komplikasi.

Kita bisa saja sanggup menghadapi bahaya besar, tetapi justru kalah
dengan tantangan kecil. Kita siap berhadapan dengan masalah besar,
tetapi malah kelimpungan ketika berhadapan dengan masalah sepele.
Kita bisa tegar menahan gempuran "air terjun Niagara", tetapi tidak
berdaya karena "kulit jeruk". Begitulah risiko kalau kita lalai,
menganggap remeh, atau merasa hebat.

Itu juga yang terjadi pada Goliat ketika menghadapi Daud. Ia
menganggap remeh "anak kecil" yang kemerahan dan elok parasnya itu
(ayat 43). Merasa "besar" dan sanggup "menanganinya" dengan mudah.
Namun, sejarah mencatat akhir tragis dari sang pendekar kebanggaan
bangsa Filistin itu. Sebetulnya Goliat telah kalah sebelum batu
umban Daud menghantamnya, yaitu saat ia lengah dan meremehkan
lawannya.

Jadi, selalu waspada itu penting; dalam setiap keadaan dan
kesempatan. Jangan sampai kita lengah. Jangan mudah menggampangkan
sesuatu. Jangan menyepelekan tantangan sekecil apa pun. Kelengahan
adalah awal dari kejatuhan. Ingat, bahkan kulit jeruk pun bisa
menewaskan seorang Bobby Leach -AYA

KETIKA MENYEPELEKAN SESUATU, KITA MENJADI MUDAH LENGAH;
DI SITU BAHAYA MENGINTIP