Tuesday, December 11, 2007

Komodo

Komodo (Varanus komodioensis), juga disebut Ora (disebut oleh penduduk asli pulau komodo), atau kerap disebut Biawak komodo adalah spesies kadal terbesar di dunia yang hidup di Pulau Komodo, Rinca, Flores, Gili Motang, dan Gili Dasami di Indonesia tengah.
Komodo adalah anggota famili biawak varanideae, dan klad toxicofera. Komodo adalah spesies kadal terbesar di dunia, dengan rata-rata panjang 2-3 meter. Panjangnya yang besar ini berhubungan dengan gigantisme pulau karena tidak terdapat mamalia karnivora di pulau tempat hidup Komodo, dan besar metabolisme Komodo yang kecil.Sebagai akibat dari besar mereka, kadal tersebut adalah predator yang mendominasi ekosistem tempat mereka hidup.
Komodo ditemukan oleh peneliti barat tahun 1910. Besar bereka yang besar dan reputasi mengerikan membuat mereka populer di kebun binatang. Di alam bebas habitat mereka digunakan oleh aktivitas manusia dan IUCN memasukan komodo sebagai spesies rentan punah. Mereka dilindungi dibawah peraturan pemerintah Indonesia dan sebuah taman nasional, yaitu Taman Nasional Komodo yang didirikan untuk melindungi mereka.
Di alam bebas, komodo dewasa biasanya memiliki massa sekitar 70 kilogram. Spesimen penangkaran memiliki massa yang lebih besar. Spesimen liar terbesar yang pernah ada memiliki panjang sebesar 3.13 meter dan memiliki massa 166 kilogram, termasuk makanan yang belum dicerna. Komodo memiliki ekor yang sepanjang tubuhnya, dan juga sekitar 60 gigi bergerigi tajam yang memiliki panjang 2.5 sentimeter. Air liur mereka akan sering kali terdapat darah karena giginya hampir seluruhnya dilapisi jaringan gingiva dan jaringan ini tercabik selama makan. Hal ini membuat budaya ideal untuk bakteri mematikan yang hidup di mulut mereka. Komodo memiliki lidah panjang, berwarna kuning dan bercabang. Komodo jantan lebih besar daripada komodo betina, dengan warna kulit dari abu-abu gelap sampai merah batu bata, sementara komodo betina lebih berwarna hijau buah zaitun, dan memiliki potongan kecil kuning pada tenggorokannya. Komodo muda lebih berwarna, dengan warna kuning, hijau dan putih pada latar belakang hitam.
Komodo mempunyai indera penciuman yang kuat, meskipun lubang telinga mereka dapat terlihat, dan diskriminasi visual mereka (terutama obyek tak berubah) buruk, mereka dapat melihat dalam warna. Mereka menggunakan lidah mereka untuk mendeteksi rasa dan mencium stimulli, seperti reptil lainnya, dengan vomeronasal menggunakan organ Jacobson, kesadaran yang dapat membantu navigasi pada saat gelap.Dengan bantuan angin, mereka dapat mendeteksi daging bangkai sejauh 9.5 kilometer.Lubang hidung komodo bukan merupakan penggunaan terbaik penciuman komodi karena mereka tidak memiliki diafragma.Mereka tidak memiliki rasa di lidah mereka, hanya sedikit di belakang tenggorokan.
Sisik komodo, dengan beberapa diperkuat dengan tulang, memiliki sensor rangsangan yang terhubung dengan saraf yang memfasilitasi rangsangan sentuhan. Sisik mereka disekitar telinga, bibir, dagu dan tapak kaki memiliki tiga atau lebih sensor rangsangan.
Sebelumnya komodo dianggap tuli ketika penelitian melaporkan tidak terdapat agitasi pada komodo liar selama bisikan, mengangkat suara dan berteriak. Hal ini dibantah oleh karyawan Kebun Binatang London ZSL, Joan Proctor yang melatih biawak keluar saat makan ketika mendengar suaranya, bahkan ketika ia tidak terlihat.
Komodo dapat ditemui di Indonesia, di pulau Komodo, Flores dan Rinca dan beberapa pulau lainnya di kepulauan Sunda Kecil. Mereka menyukai tempat panas dan kering. Merekah hidup di padang rumput kering terbuka, sabanna dan hutan tropis pada ketinggian rendah. Mereka aktif pada siang hari, walaupun mereka terkadang aktif pada malam hari. Komodo adalah binatang yang tenang, datang bersama hanya untuk berkembang biak dan makan. Mereka dapat berlari dengan cepat (diatas 20 kilometer jam). Komodo merupakan perenang yang b aik, dapat menyelam sedalam 4.5 meter.Komodo dapat memanjat pohon menggunakan cakar mereka yang kuat.Untuk menangkap mangsa diluar jangkauan, mereka dapat berdiri dengan kaki belakang mereka berdiri dan menggunakan ekor mereka sebagai pendukung. Komodo menggunakan cakar mereka untuk senjata, karena massa besar mereka menyebabkan kesulitan memanjat pohon.
Untuk tempat berlindung, komodo menggali lubang yang memiliki luas sebesar 1-3 meter. Mereka menggali lubang dengan cakar dan bagian depan lengannya yang kuat.Karena besar mereka dan sifat tidur di lubang itu, komodo dapat mengawetkan panas tubuh selama malam hari dan mengurangi periode berjemur pada pagi selanjutnya.Komodo berburu pada siang hari, tetapi tetap berteduh selama bagian hari yang terpanas.

Daftar Pustaka :
1. Auffenberg, Walter (1981). The Behavioral Ecology of the Komodo Monitor. Gainesville:
University Presses of Florida.
2. King, Dennis & Green, Brian. 1999. Goannas: The Biology of Varanid Lizards. University of
New South Wales Press.
3. Richard L. Lutz, Judy Marie Lutz,. Komodo, the Living Dragon: The Living Dragon. Salem, Or: DiMI Press.
4. W. Douglas Burden,. Dragon Lizards of Komodo: An Expedition to the Lost World of the Dutch East Indies. Kessinger Publishing.