Penduduk Yogya bagian utara telah tertekan dengan aktifitas Eyang Merapi di pasak bumi Jawa Tengah. Beliau merokok tidak pernah berhenti, mengepulkan asap yang berwarna kemerah-merahan dan juga cairan kemerah-merahan. Penduduk di sekitarnya sudah frustasi, termasuk binatang-binatang ternaknya. Banyak yang sudah tinggal di tempat pengungsian.
sementara itu Mbah Maridjan seolah-olah menghilang begitu saja, entah apa yang dilakukan beliau, mungkin sedang berkomunikasi dengan Eyang Merapi tanpa sepengetahuan orang awam. Setelah 27 Mei 2006 penduduk Yogya dicekam oleh gempa vulkanik dari Eyang Merapi dan gempa tektonik dari Laut Selatan. Ritual-ritual dilakukan hingga memasang janur kuning di luar dan di dalam rumah sebagai doa keselamatan kepada Tuhan yang Maha Esa. Janur, dari Janah dan Nur, cahaya surga.